SPORTS BLOGRead More
July 5, 2024
Sports

Akhir dari Sebuah Era? ‘The Daddies’ Menyiratkan Pensiun di Indonesia Open 2024

  • June 7, 2024
  • 2 min read
Akhir dari Sebuah Era? ‘The Daddies’ Menyiratkan Pensiun di Indonesia Open 2024

Di tengah keramaian Indonesia Open 2024 di Jakarta, pemain badminton senior Hendra Setiawan, didampingi oleh Mohammad Ahsan, yang dikenal sebagai “The Daddies,” mengisyaratkan kemungkinan bahwa turnamen ini mungkin menjadi perpisahan mereka dari panggung badminton internasional.

Perjalanan mereka dalam turnamen ini berakhir dengan kekalahan melawan Liang Wei Keng dan Wang Chang dari China di babak kedua, memicu pertimbangan tentang masa depan mereka dalam olahraga.

Menghadapi wartawan setelah pertandingan, Hendra, yang akan berulang tahun ke-40 pada bulan Agustus, secara halus meramalkan kemungkinan pensiun, mengakui ketidakmampuan melepaskan tongkat estafet kepada bakat-bakat muda Indonesia. Pemikiran tentang pensiun mereka sudah muncul sejak Kejuaraan Dunia BWF 2023 dan bergema melalui All England 2024, menekankan penutupan babak bersejarah dalam sejarah bulu tangkis. Meskipun usia mereka sudah lanjut, Hendra dan Ahsan tetap kompetitif di level tertinggi, bertahan bahkan melebihi rekan-rekan muda mereka seperti Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Merenungkan perjalanan mereka, Hendra mengakui bahwa akhirnya semakin dekat. Dengan aspirasi untuk mengakhiri karier mereka dengan catatan yang gemilang, terutama setelah gagal lolos ke Olimpiade, mereka sekarang menargetkan penyelesaian yang kuat untuk musim ini, berharap bisa masuk ke dalam 10 besar peringkat pada akhir tahun. Meskipun mimpi Olimpiade mereka mungkin telah memudar, mereka tetap optimis tentang prospek Indonesia di Olimpiade Paris 2024, memasang harapan pada generasi berikutnya untuk menjaga tradisi sukses medali emas bangsa.

Kekecewaan karena kekalahan begitu terasa, diperparah dengan cedera Ahsan, yang memerlukan perhatian medis segera. Hendra menyesali dampak penyakit Ahsan terhadap penampilan mereka, mengakui frustrasi karena menyia-nyiakan keunggulan yang menjanjikan.

Mengalihkan perhatian kepada penerus mereka, Bagas Maulana dan Muhammad Shohibul Fikri, Hendra menyatakan optimisme tentang peluang Indonesia dalam cabang ganda putra. Saat Bagas dan Fikri melaju ke babak perempat final, Hendra melihat potensi dalam diri mereka untuk melanjutkan warisan Indonesia dalam bulu tangkis, mendesak mereka untuk memanfaatkan kesempatan untuk bersinar.

Di tengah ketidakpastian tentang pensiun dan kegembiraan kompetisi, warisan bulu tangkis Indonesia terus berkembang, dengan harapan bergantung pada bahu baik veteran berpengalaman maupun bakat-bakat muda yang sedang berkembang.

About Author

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *